Update Terbaru BLUE.. Pada Article Hari Ini Penulis Akan Memberi Anda Cerita Yang Amat Menarik Hari Ini . Jadi Mari Kita Mula Membaca.
Narayana 734 - Tinju adalah salah satu olahraga berat yang mengutamakan fisik. Dengan mengandalkan pukulan di setiap permainannya, maka konsekuensi yang harus ditanggung pun cukup besar. Tak hanya lecet di bagian wajah saja, bahkan cedera parah pun siap menanti para petinju.
Entah karena kurangnya persiapan dalam bertanding, lawan yang brutal, atau tidak seimbangnya pertandingan, dapat membuat petinju mengalami hal-hal buruk.
Berikut ini merdeka.com akan menyajikan rentetan cedera paling parah dalam sejarah petinju dunia. Beberapa di antaranya bahkan harus meregang nyawa. Penasaran? Berikut berita selengkapnya.
1. Evander Holyfield - Kehilangan Sebagian Telinga Kanan
Cedera yang dialami oleh petinju kelas dunia satu ini cukup unik dan bahkan tidak akan pernah dialami oleh petinju manapun. Adalah Evander Holyfield, petinju yang kala itu harus meladeni perlawanan dari Mike Tyson.
Pertandingan di awal ronde berjalan normal. Namun Tyson sedikit kewalahan melawan Holyfield. Hingga akhirnya di ronde ketiga Tyson menggigit telinga Holyfield.
Mills Lane, wasit yang memimpin pertandingan tersebut mengambil keputusan dengan mengurangi poin dari petinju yang dijuluki Si Leher Beton tersebut. Kala itu telinga dari Holyfield sudah mengucurkan banyak darah dan cuil. Saat pertandingan kembali dimulai, Tyson terlihat ingin mengulangi perbuatannya. Sehingga terpaksa wasit menghentikan pertandingan dengan menyatakan Tyson didiskualifikasi.
Holyfield sebagai korban gigitan Tyson harus rela menerima telinganya tak lagi utuh untuk selamanya.
2. Frankie Campbell - Otaknya Lepas dari Kepala
Dia adalah petinju yang lahir pada tahun 1904. Prestasinya sudah cukup bagus di kelas petinju profesional. Akan tetapi, pertasi gemilang yang ditorehkan oleh Campbell harus terpaksa berhenti pada 25 Agustus 1934 silam.
Kala itu dia bersua dengan petinju yang dikenal sangat keras, tanpa ampun, dan sangat keji, bernama Max Baer. Campbell mendapat dukungan dari para penonton. Saat itu penonton berteriak bahwa Campbell pasti bisa menang di ronde 2,3 atau 4.
Mendengar itu Baer marah dan segera melancarkan pukulan ke arah kepala Campbell secara membabi buta. Campbell di langsung dirujuk ke rumah sakit. Hingga akhirnya Campbell dinyatakan meninggal keesokan harinya.
3. Richard Grant - Patah Rahang dan Lidah Robek
Seorang petinju bernama James Butler adalah seorang petinju muda asal New York City. Banyak orang menyebutnya sebagai petinju masa depan karena kepiawaiannya dalam bertanding. Namun karir Butler harus terganjal akibat kelakuannya yang membuat seorang petinju lain cedera parah.
Hal tersebut disebabkan saat Butler bertanding melawan Richard Grant dalam partai amal. Kala itu Grant kalah angka. Usai pertandingan, Grant menghampiri Butler untuk memberinya ucapan selamat. Namun Butler yang kala itu sudah melepas sarung tinju justru menhempaskan pukulan keras ke arah Grant.
Akibatnya, Grant mengalami patah rahang dan lidahnya terkoyak. Sementara Butler diringkus dan dihukum oleh pihak berwajib.
4. Benny Paret - Koma di Atas Ring
Ini adalh tragedi paling mengenaskan. Seorang petinju bernama Benny Paret 'dihabisi' oleh lawannya di atas ring. Kala itu Paret bertanding melawan Emile Griffith.
Griffith yang tampil 'on fire' saat itu berhasil melepaskan pukulan 'combo' pada Paret. Terhitung, sebanyak 18 kali pukulan telak mendarat di wajah Paret dalam waktu 6 detik.
Paret roboh dan koma sebelum wasit menghentikan pertarungan. Paret pun koma dan meninggal sepuluh hari setelh tragedi itu. Grffith memendam rasa bersalah atas insiden tersebut. Akan tetapi keluarga Paret sudah memaafkan Griffth.
5. Billy Collins Jr - Buta
Pertarungan antara Luis Resto dan Billy Collins Jr pada tahun 1983 menjadi titik masa kelam dalam industri tinju. Panama Lewis, manajer Resto, bertindak curang dengan mengakali sarung tinju anak asuhnya.
Akhirnya, saat Resto melakukan pukulan, Collins jadi cedera parah hingga mengalami kebutaan. Di situlah akhir dari karir Collins. Dia tak tahan dengan kondisinya, lantas Collins bunuh diri 2 tahun kemudian. Sementara Resto dan Lewis harus mendekam di penjara.
Merdeka
Bagaimana Menarikkan Article Pada Hari Ini . BLUE.Jangan Lupa Datang Lagi Untuk Membaca Article Yang lebih Menarik Pada Masa Akan Datang/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar