Fosil Aspidorhynchus memakan pterosaurus (foto: Live Science)
BERLIN - Sebuah fosil ikan kuno ditemukan dalam posisi menyerang dan menenggelamkan sebuah pterosaurus. Hal ini menggambarkan bahwa reptil bersayap itu menjadi mangsa ikan karnivora.Selama zaman dinosaurus, pterosaurus mendominasi wilayah udara. Namun, ternyata terbang tidak selalu menjamin keamanan hewan prasejarah tersebut. Demikian dilansir Live Science, Sabtu (10/3/2012).Para ilmuwan telah menemukan lima contoh dari Rhamphorhychus atau pterosaurus ekor panjang di dalam rahang ikan kuno berperisai, yang disebut Aspidorhynchus. Fosil-fosil yang digali di Bavaria itu berusia sekira 120 juta tahun.Semua pterosaurus yang ditemukan memiliki rentang sayap sekira 27 inci (70 sentimeter), dalam posisi sedemikian rupa sehingga sayap mereka berada di dekat mulut seekor ikan predator berukuran 25 inci (65 sentimeter). Ini menunjukkan bahwa ikan predator itu bisa saja mencengkeram membran sayap pterosaurus. Dalam salah satu contoh fosil pun terlihat bahwa tulang sayap pterosaurus sebenarnya tertangkap di antara rahang ikan.Para peneliti menduga ikan Aspidorhynchus menyerang pterosaurus ketika sedang terbang tepat di atas permukaan air, tepat setelah burung prasejarah itu menangkap seekor ikan dari dalam laut."Hewan ini biasanya tidak berhubungan satu sama lain. tapi rupanya pertemuan bisa berakibat fatal bagi keduanya," kata Eberhard Frey, ahli paleozoologi di State Natural History Museum di Karlsruhe, Jerman.Dia juga menjelaskan bahwa ikan tidak bisa menelan pterosaurus atau membebaskan rahang mereka, karena pterosaurus punya jaringan serat tubuh yang kuat. Sayapnya yang kasar akan menjerat gigi ikan. Setelah bertarung dengan pterosaurus, ikan itu akan cenderung tenggelam ke dasar air yang kadar oksigennya rendah, kemudian mati lemas.
BERLIN - Sebuah fosil ikan kuno ditemukan dalam posisi menyerang dan menenggelamkan sebuah pterosaurus. Hal ini menggambarkan bahwa reptil bersayap itu menjadi mangsa ikan karnivora.Selama zaman dinosaurus, pterosaurus mendominasi wilayah udara. Namun, ternyata terbang tidak selalu menjamin keamanan hewan prasejarah tersebut. Demikian dilansir Live Science, Sabtu (10/3/2012).Para ilmuwan telah menemukan lima contoh dari Rhamphorhychus atau pterosaurus ekor panjang di dalam rahang ikan kuno berperisai, yang disebut Aspidorhynchus. Fosil-fosil yang digali di Bavaria itu berusia sekira 120 juta tahun.Semua pterosaurus yang ditemukan memiliki rentang sayap sekira 27 inci (70 sentimeter), dalam posisi sedemikian rupa sehingga sayap mereka berada di dekat mulut seekor ikan predator berukuran 25 inci (65 sentimeter). Ini menunjukkan bahwa ikan predator itu bisa saja mencengkeram membran sayap pterosaurus. Dalam salah satu contoh fosil pun terlihat bahwa tulang sayap pterosaurus sebenarnya tertangkap di antara rahang ikan.Para peneliti menduga ikan Aspidorhynchus menyerang pterosaurus ketika sedang terbang tepat di atas permukaan air, tepat setelah burung prasejarah itu menangkap seekor ikan dari dalam laut."Hewan ini biasanya tidak berhubungan satu sama lain. tapi rupanya pertemuan bisa berakibat fatal bagi keduanya," kata Eberhard Frey, ahli paleozoologi di State Natural History Museum di Karlsruhe, Jerman.Dia juga menjelaskan bahwa ikan tidak bisa menelan pterosaurus atau membebaskan rahang mereka, karena pterosaurus punya jaringan serat tubuh yang kuat. Sayapnya yang kasar akan menjerat gigi ikan. Setelah bertarung dengan pterosaurus, ikan itu akan cenderung tenggelam ke dasar air yang kadar oksigennya rendah, kemudian mati lemas.
[sumber: techno.okezone]
Bagaimana Menarikkan Article Pada Hari Ini . BLUE.Jangan Lupa Datang Lagi Untuk Membaca Article Yang lebih Menarik Pada Masa Akan Datang/
Posting Komentar