Patut disayangkan masih sangat sedikit kisah yang menceritakan tokoh-tokoh di balik nama besarnya. Ada ungkapan yang menyatakan, “di balik kehebatan seorang pria terdapat dua wanita yang hebat pula, selain ibunya adalah istri tokoh tersebut.”
Selama lima tahun berdomisili di Bengkulu, nama Bung Karno sudah tidak asing lagi bagi kami mengingat salah satu istrinya berasal dari daerah ini. Fatmawati, gadis asli Bengkulu itu adalah istri ketiga Bung Karno yang mampu memberikan keturunan. Dua istri sebelumnya memilih cerai karena berbagai sebab dan belum sempat melahirkan anak.
Baru setelah menikahi Fatmawati dia bisa menggendong putra pertamanya yakni Guntur Soekarnoputra. Pada waktu itu Bung Karno berusia 41 tahun sedangkan Fatmawati masih berusia 20 tahun. Bukti-bukti peninggalan kisah cinta keduanya dapat pembaca saksikan ketika berkunjung ke rumah pengasingan Bung Karno sejak tahun 1938 sampai dengan 1942 di Bengkulu, kini beralamat di Jalan Soekarno-Hatta Kota Bengkulu.
Profil Singkat Fatmawati
Fatmawati yang bernama asli Fatimah lahir di Bengkulu, 5 Februari 1923 dan meninggal di Kuala Lumpur, Malaysia, 14 Mei 1980 pada usia 57 tahun. Ia meninggal karena serangan jantung saat perjalanan pulang dari ibadah umroh kemudian dimakamkan di Karet Bivak, Jakarta. Fatmawati menjadi Ibu Negara Indonesia pertama dari tahun 1945 sampai dengan 1967.
Ia juga dikenal akan jasanya dalam menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang turut dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945. Dari pernikahannya dengan Soekarno ia dikaruniai lima orang anak.
Pertalian cinta terjadi saat Bung Karno diasingkan di Bengkulu. Ketika itu, tentu saja Bung Karno sudah beristrikan Inggit Ganarsih, namun tidak dikaruniai putra. Tetapi, bukan Bung Karo kalau tidak berjiwa ksatria. Meski harus mengorbankan hubungan yang begitu baik, tetapi niat menyunting Fatma, toh tetap diutarakan juga kepada Inggit.
Sepulang dari pengasingan, Bung Karno selalu murung. Ia benar-benar dilabrak demam cinta. Anak angkatnya, Ratna Juami dan suaminya, Asmara Hadi, mengetahui bahwa Bung Karno sedang demam cinta, demam rindu kepada Fatmawati nun di Bengkulu sana. Ratna dan Asmara Hadi pula yang memohon-mohon kepada Inggit, agar merelakan Bung Karno menikahi Fatmawati. (rosodaras.wordpress.com)
Istri-istri Bung Karno yang lain
Bung Karno menikah pertama kali dengan Siti Utari, putri sulung Hadji Oemar Said Tjokroaminoto, tokoh Sarekat Islam. Utari dinikahi Bung Karno pada tahun 1921 di Surabaya saat berusia 16 tahun. Waktu itu Soekarno indekos di rumah HOS Tjokroaminoto satu kamar dengan tokoh yang belakangan menjadi pendiri DI/TII, SM Kartosuwiryo saat menempuh pendidikan sekolah lanjutan atas. Beberapa saat sesudah menikah, Bung Karno pindah ke Bandung untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di THS (sekarang ITB).
Soekarno kemudian menceraikan Utari setelah HOS Tjokroaminoto ditawan Belanda. Setelah itu dia menikahi wanita Bandung bernama Inggit Ganarsih dua tahun setelah menikahi Utari. Karena belum mempunyai keturunan setelah sepuluh tahun menikah, Inggit meminta cerai ketika Bung Karno berniat mengawini Fatmawati pada masa pembuangan dirinya oleh Belanda di Bengkulu.
Di samping menikahi Utari, Inggit, dan Fatmawati, Bung Karno tercatat menikahi beberapa wanita lainnya, selengkapnya saya kutipkan dari wikipedia :
1) Utari
Istri ke-1; menikah 1921; berpisah 1923
2) Inggit Garnasih
Istri ke-2; menikah 1923
2) Inggit Garnasih
Istri ke-2; menikah 1923
3) Fatmawati
Istri ke-3; menikah 1943. Dari pernikahannya mereka dikaruniai lima anak, antara lain :
Istri ke-3; menikah 1943. Dari pernikahannya mereka dikaruniai lima anak, antara lain :
· Guntur (l.1944)
· Megawati (l.1947)
· Rachmawati (l.1950)
· Sukmawati (l.1952)
· Guruh (l.1953)
4) Hartini
Istri ke-4; menikah 1952. Dari pernikahannya mereka dikaruniai dua orang anak, antara lain :
Istri ke-4; menikah 1952. Dari pernikahannya mereka dikaruniai dua orang anak, antara lain :
· Taufan (l.1951 w.1981)
· Bayu (l.1958)
5) Ratna Sari Dewi
istri ke-5; menikah 1962. Dari pernikahannya dikaruniai seorang putri bernama Kartika Dewi Sukarno (l.1967).
istri ke-5; menikah 1962. Dari pernikahannya dikaruniai seorang putri bernama Kartika Dewi Sukarno (l.1967).
6) Haryati
Istri ke-6; menikah 1963. Dari pernikahannya dikaruniai seorang putri bernama Ayu.
Istri ke-6; menikah 1963. Dari pernikahannya dikaruniai seorang putri bernama Ayu.
7) Yurike Sanger
Istri ke-7; menikah 1964
Istri ke-7; menikah 1964
8) Kartini Manoppo
Istri ke-8. Dari pernikahannya dikaruniai seorang putra bernama Totok (l.1967)
Istri ke-8. Dari pernikahannya dikaruniai seorang putra bernama Totok (l.1967)
9) Heldy Djafar
Istri ke-9; menikah 1966
Istri ke-9; menikah 1966
Jika pembaca sempat berkunjung ke Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu, di sana terdapat surat cinta yang ditujukan untuk Ibu Fatmawati. Dalam penggalan kalimatnya tertulis, “Fatma, jang menjinarkan tjahja. Terangilah selaloe djalan djiwakoe, soepaja sampai dibahagia raja. Dalam swarganya tjinta-kasihmoe…”
http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2010/05/30/istri-istri-bung-karno-dan-rumahnya-di-bengkulu/ Bagaimana Menarikkan Article Pada Hari Ini . BLUE.Jangan Lupa Datang Lagi Untuk Membaca Article Yang lebih Menarik Pada Masa Akan Datang/
Posting Komentar